Reportase Pertemuan ke lima
Pertemuan kelima perkuliahan filsafat pendidikan diadakan pada hari Selasa, 16 Oktober 2018. Dosen pengampu mata kuliah ini masih sama yaitu Bapak Aniq Khoirul Basya, S.Pd,.M.Hum. Perkuliahan dimulai tepat pukul 09.10 WIB di GU 414, FIP, UPGRIS.
Topik perkuliahan yang dibahas pada hari itu adalah tentang Titah Tuhan. Tokoh Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara telah membawa pendidikan dengan melahirkan sebuah kesadaran. Kesadaran yang dibawa merupakan kesadaran untuk memahami ruang, jasad, roh dalam manusia, dimana manusia adalah titah Tuhan. Artinya Tuhan yang menjadikan manusia sebagai perjalanan Tuhan.
Titah Tuhan terdiri atas badan/jasad/rogo kasar dan rogo alus yang nantinya melahirkan pendidikan lahir dan batin. Pendidikan yang dibawa atau disampaikan Ki Hajar Dewantara merupakan pendidikan untuk penyadaran pada diri sendiri (kesadaran) dan kemudian kesadaran itu mengilhami ruang, roh, jasad, dan atau realitas (asma).
Menurut Ki Hajar Dewantara pula ada 3 klasifikasi pendidikan yaitu ruang yakni dimana tempat atau wadah untuk menimba ilmu, kemudian roh dan jasad yakni serangkaian yang membutuhkan ilmu atau di sebut manusia yang membutuhkan ilmu untuk keberlangsungan hidupnya.
Sekian yang dapat saya laporkan tentang perkuliahan filsafat pendidikan, kurang lebihnya mohon maaf. See you next time :)
Pertemuan kelima perkuliahan filsafat pendidikan diadakan pada hari Selasa, 16 Oktober 2018. Dosen pengampu mata kuliah ini masih sama yaitu Bapak Aniq Khoirul Basya, S.Pd,.M.Hum. Perkuliahan dimulai tepat pukul 09.10 WIB di GU 414, FIP, UPGRIS.
Topik perkuliahan yang dibahas pada hari itu adalah tentang Titah Tuhan. Tokoh Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara telah membawa pendidikan dengan melahirkan sebuah kesadaran. Kesadaran yang dibawa merupakan kesadaran untuk memahami ruang, jasad, roh dalam manusia, dimana manusia adalah titah Tuhan. Artinya Tuhan yang menjadikan manusia sebagai perjalanan Tuhan.
Titah Tuhan terdiri atas badan/jasad/rogo kasar dan rogo alus yang nantinya melahirkan pendidikan lahir dan batin. Pendidikan yang dibawa atau disampaikan Ki Hajar Dewantara merupakan pendidikan untuk penyadaran pada diri sendiri (kesadaran) dan kemudian kesadaran itu mengilhami ruang, roh, jasad, dan atau realitas (asma).
Menurut Ki Hajar Dewantara pula ada 3 klasifikasi pendidikan yaitu ruang yakni dimana tempat atau wadah untuk menimba ilmu, kemudian roh dan jasad yakni serangkaian yang membutuhkan ilmu atau di sebut manusia yang membutuhkan ilmu untuk keberlangsungan hidupnya.
Sekian yang dapat saya laporkan tentang perkuliahan filsafat pendidikan, kurang lebihnya mohon maaf. See you next time :)
Artikel terkait lainnya
15120131 AHMAD HIDAYAT
15120139 DICKRI TIFANI BADI
15120206 PUTRI AMALIAH
15120374 ACHMAD AGUNG PRASETYO
Comments
Post a Comment